Inilah Beberapa Daerah Penghasil Kerajinan Kulit di Indonesia
Produk kerajinan kulit menjadi salah satu komoditas yang bisa diekspor dari Indonesia. Produk kulit asli seperti tas kulit, sepatu, dompet, jaket dan lainnya memang memiliki ciri khas tersendiri dan terdapat beberapa daerah penghasil kerajinan kulit di Indonesia. Bahan kulit menampilkan warna yang menarik, tampilan yang elegan dan memang tampak mewah dibandingkan barang lainnya.
Di Indonesia, terdapat banyak produsen produk kulit. Produsen ini tersebar di beberapa daerah. Kulit yang menjadi bahan bakunya pun berbeda-beda. Nah, daerah mana saja di Indonesia yang dikenal sebagai sentra kerajinan produk kulit?
Proses Pembuatan Leather
Leather adalah bahan kulit yang dipakai untuk berbagai produk. Jadi, produk seperti tas, sepatu, jaket, dompet dan yang lainnya bukan langsung menggunakan kulit hewan. Kulit hewan yang ada telah diolah sehingga berubah menjadi leather. Proses pengolahannya disebuat sebagai proses penyamakan. Berikut ringkasan tahapannya :
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini akan dilakukan yang namanya curing. Dalam bahasa Indonesia tahapan ini disebut penggaraman. Kulit yang diberi garam akan mampu membersihkan berbagai bakteri yang menyebabkan pembusukan. Sehingga akan lebih awet melalui tahapan selanjutnya.
Proses penggaraman ada beberapa jenis. Pada jenis welt-salting, kulit ditaburi garam dan dipres dengan alat selama 30 hari. Lain halnya dengan brine-curing (larutan air-garam), kulit diaduk dalam kolam air asin selama 16 jam. Proses curing juga bisa dilakukan dalam kondisi suhu sangat rendah. Penyamakan kulit dilanjutkan ke tahap beamhouse.
2. Tahan pre-tanning
Setelah penggaraman, kulit kemudian direndam, diberi cairan kapur, dibersihkan dari sisa bulu dan rambut dan dilakukan pengasaman. Berbagai proses ini disebut pre-tanning, yaitu mempersiapkan kulit agar layak untuk dilakukan penyamakan (tanning).
3. Tahap tanning
Ada beberapa metode tanning yang biasa digunakan untuk menyamak kulit. Penggolongan ini berdasarkan bahan penyamak yang digunakan. Beberapa jenis tanning dalam industri kulit penyamakan dengan mineral/logam (Mineral tanning, chrome tanning), penyamakan nabati (Vegetable Tanning), penyamakan sintetis (Synthetic Tanning), penyamakan minyak (Oil Tanning), penyamakan kombinasi (Combination Tanning).
4. Tahap finishing
Proses finishing menggunakan kombinasi perlakuan pelapisan (coating). Misalnya saja aplikasi teknik padding, spraying, atau roller coating. Beberapa proses mekanik seperti buffing, staking dan embossing juga dilakukan untuk mendapatkan kulit dengan spesifikasi tertentu.
Tujuan dari tahap finishing adalah meminimalkan cacat tanpa menghilangkan keindahan asli kulit, memunculkan efek mengkilap (gloss) pada tingkatan tertentu, memastikan bahwa kulit lebut, bisa di mal dan dapat dilipat, memberikan pelindung tambahan pada permukaan kulit, membuat permukaan kulit mudah dibersihkan dan memberikan efek tambahan seperti tampak antik dan klasik.
Daerah Sentra Kerajinan Kulit di Indonesia
Daerah penghasil kerajinan kulit di Indonesia berikut ini memanfaatkan leather yang merupakan hasil penyamakan sebagaimana yang diterangkan tadi. Biasanya tiap daerah penghasil kerajinan kulit ini memproses kulit yang berbeda atau menggunakan kulit yang berbeda yaitu mulai dari kulit sapi, kambing, domba dan lainnya. Berikut beberapa daerah yang terkenal;
1. Yogyakarta
Biasanya Yogyakarta terkenal dengan berbagai produk batiknya. Namun bukan hanya itu, Yogyakarta juga terkenal akan produk-produk berbahan dasar kulit. Salah satu tempat untuk melihat berbagai produk kulit di Yogyakarta adalah Desa Manding. Desa yang terletak di Kabupaten Bantul ini sudah memproduksi berbagai produknya sejak tahun 1940an.
Di sini bisa ditemukan beragam kerajinan kulit seperti dompet, tas, sepatu hingga jaket. Kerajinan kulit Mading sempat menjadi lebih populer pada 1970an hingga 1980an. Kini terdapat sekitar 42 rumah produksi dan 48 showroom penjualan kerajinan kulit di Mading. Salah satu produsen yang dikenal di Jogja adalah Aleta Leather yang juga memproduksi paket seminar kit.
2. Garut
Industri kulit yang terdapat di Garut berada di Sukaregang. Usaha ini sudah dimulai sekitar tahun 70-an. Berkat Desa ini, Garut bisa dibilang adalah daerah penghasil produk kulit yang paling terkenal di Indonesia. Banyak produk jaket, sepatu, hingga tas kulit yang dihasilkan dari Garut.
Dengan kualitas yang bagus dan harga yang bersaing, produk kulit dari Sukaregang menjadi favorit masyarakat. Mayoritas pengrajin kulit di daerah ini menggunakan kulit asli, seperti kulit domba, sapi, dan kerbau, yang pemakaiannya disesuaikan untuk produk yang akan dibuat.
3. Magetan
Industri kulit di Magetan mungkin merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Munculnya kerajinan kulit di daerah ini konon berlangsung sejak 1830, tepatnya saat Perang Diponegoro berakhir. Industri kulit Magetan mencapai kejayaannya pada tahun 1950-1960an.
Kini, terdapat sekitar 115 unit Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menghasilkan produk kulit di Jalan Sawo, Magetan. Industri kulit di Magetan mayoritas berlokasi di Lingkungan Industri Kulit (LIK) di Magetan Kota dan Ngariboyo. Di daerah ini dapat ditemukan berbagai produk kulit seperti sepatu, tas, jaket dan lain-lain.
4. Sidoarjo
Di Sidoarjo, yang terkenal menghasilkan berbagai produk kulit adalah Tanggulangin. Sekitar 100 pengrajin lokal di Tanggulangin mampu membuat ratusan hinga ribuan produk kulit dalam jangka waktu satu bulan. Produk kulit Tanggulangin nggak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tapi juga oleh konsumen di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Produk yang ditawarkan di Tanggulangin juga beragam, mulai dari sandal, dompet, hingga koper berbahan kulit. Konsumen bisa mendapatkan produk-produk kulit dengan kualitas dan keawetan yang baik di Tanggulangin mulai dari harga puluhan ribu hingga puluhan juta.
Itu dia informasi seputar beberapa daerah penghasil produk kerajinan kulit di Indonesia. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Anda. Jika membutuhkan berbagai produk kulit dan paket seminar kit, kunjungi aleta.id.
Tuliskan Komentar