Dalam dunia seminar baik seminar langsung maupun seminar online atau webinar dikenal istilah infopreneur. Istilah ini merupakan istilah baru yang mungkin masih banyak yang belum tahu apa maksudnya. Biasanya kita familiar dengan entrepreneur karena masih lekat dengan dunia usaha.
Lantas apa yang dimaksud dengan infopreneur? Apakah ternyata selama ini kita pernah menghadiri forum seminar yang diadakan oleh infopreneur? Sebab, para infopreneur juga menyajikan berbagai training, workshop serta seminar. Nah, berikut beberapa informasi yang berhasil dirangkum tim redaksi produsen seminar kit kulit aleta.id.
Entrepreneur dan Infopreneur
Dunia marketing kini telah bertranformasi ke platform digital. Jika dulu kita mengenal marketing langsung dari rumah ke rumah, marketing melalui papan iklan atau selebaran serta marketing secara langsung lainnya, di zaman sekarang marketing sudah merambah ke platform digital yang dimanfaatkan oleh infopreneur.
Apa beda entrepreneur dan infopreneur? Ternyata antara satu dan lainnya masih berhubungan. Jika entrepreneur adalah sebutan bahasa inggris dari wirausaha, maka infopreneur sebenarnya juga merupakan seorang wirausahawan. Namun ada perbedaan dari sisi produk yang ditawarkan.
Sebagaimana yang telah dibahas, hal ini berkaitan dengan transformasi dunia informasi. Di masa sekarang ini, informasi merupakan produk tersendiri yang memiliki nilai jual. Bahkan nilai jualnya bisa tinggi bergantung tingkat informasinya. Nah, siapa saja yang menyajikan informasi seputar topik khusus dalam forum seminar, workshop atau training sebagaimana wirausahawan inilah yang disebut sebagai infopreneur.
Selain disampaikan dalam forum seminar, workshop dan training, profesi ini juga menjual informasi dalam berbagai bentuknya seperti buku, e-book, laporan khusus, audio, video, lembar kerja, booklet tip dan lainnya. Nah, inilah definisi dari infopreneur.
Kata infopreneur sendiri sudah diregistrasikan menjadi merk dagang sejak tahun 1980. Sehingga definisinya adalah merujuk kepada orang yang berbisnis informasi melalui platform elektronik atau digital. Produk yang dijual berupa informasi, bukan barang atau jasa seperti pada umumnya.
Apa Keuntungan Menjadi Infopreneur?
Belajar dan bekerja sebenarnya berbeda. Keduanya seolah menjadi satu oleh karena siapa saja yang ingin bekerja biasanya selalu menempuh pembelajaran terlebih dahulu sebagai pendahuluannya. Nah, menariknya, infopreneur menggabungkan antara belajar dan bekerja sekaligus.
Jika belajar dalam konteks ini dimaknai sebagai usaha untuk mencari, mendapatkan dan memahami informasi sedangkan bekerja adalah berusaha untuk menghasilkan keuntungan, maka infopreneur adalah usaha untuk menjual informasi pembelajaran. Jadi, profesi ini cocok bagi siapa saja yang suka belajar dan memiliki banyak simpanan informasi seperti konsultan obat herbal.
Lantas apakah sudah ada orang yang berprofesi sebagai penjual informasi pembelajaran ini? Tentu saja. Apa saja yang menjadi keuntungannya?
1. Modal Kecil Bahkan Non Fisik
Untuk menjual informasi pembelajaran, Anda membutuhkan alat simpanan informasi. Biasanya, paling banyak orang menjualnya informasi dalam bentuk buku. Nah, tentu saja ini membutuhkan modal. Namun akan berbeda jika Anda bisa mendapatkan penerbit.
Jika Anda mendapatkan penerbit, maka merekalah yang akan membeli terlebih dahulu informasi pembelajaran yang Anda miliki untuk dijual lagi dalam bentuk kerja sama. Nah, ini salah satu contoh bahwa menjual informasi tidak memerlukan modal yang tinggi selama nilai informasi yang Anda miliki diminati banyak orang.
2. Tidak Pernah Bangkrut
Secara finansial, informasi yang Anda jual memiliki nilai bahkan bisa bernilai tinggi sekali. Namun perbedaannya, informasi pembelajaran yang Anda miliki tidak akan pernah membuat Anda bangkrut. Karena informasi merupakan jenis benda non fisik.
3. Permintaan Tinggi
Kebutuhan masyarakat atau individu akan informasi termasuk salah satu yang tinggi. Karena itulah sistem informasi terus berkembang hingga sekarang. Nah, tidak terkecuali informasi pembelajaran. Informasi pembelajaran apalagi yang berhubungan dengan skill untuk mengembangkan hidup dan penghasilan dicari banyak orang alias permintaannya tinggi.
4. Selisih Keuntungan dan Modal yang Tinggi
Jika dalam menjual barang Anda membutuhkan modal Rp. 10.000 dan hanya bisa mengambil untuk Rp. 2.000 dengan menjualnya seharga Rp. 12.000, berbeda dengan profesi yang satu ini. Modal yang sangat kecil namun keuntungan yang sangat tinggi dapat Anda raih sehingga bisnis informasi pembeljaran ini termasuk yang high profit margin.
5. Tidak Terbatas Ruang dan Waktu
Jika Anda berbisnis dengan cara berjualan membuka dan menutup toko misalnya, bisnis informasi pembelajaran berbeda. Informasi relatif dalam dijual dalam berbagai bentuk yang memungkinkan pebisnis untuk menjualnya kapan saja dan dimana saja selama informasi tersebut masih berharga. Karena informasi pembelajaran dapat berbentuk buku, rekaman elektronik dan hal lainnya yang dapat terus dipakai kapan saja dan dimana saja selama tidak rusak.
6. Jangkauan Luas
Tidak sebagaimana barang fisik yang memiliki berat serta kapasitas penyebarannya, informasi pembelajaran berbentuk non fisik dan dapat disebarkan luas ke mana saja yang diinginkan. Sehingga bisnis yang satu ini memiliki jangkauan yang luas.
7. Memiliki Nilai Sosial
Secara sosial, informasi memiliki nilai manfaat apalagi jika berupa ilmu. Nah, jika Anda menyebarkan informasi pembelajaran baik dengan keuntungan atau tanpa keuntungan sama sekali, otomatis Anda juga telah melakukan aktivitas yang bernilai sosial karena bisa digunakan oleh banyak orang.
Nah, itu dia berbagai hal seputar istilah infopreneur yang bisa jadi termasuk yang baru Anda dengar. Bagaimana, apakah Anda akan banting stir ke bisnis yang satu ini? Semoga berbagai informasi yang telah dirangkum dapat memberikan manfaat untuk Anda. Simak terus beragam informasi lainnya di halaman aleta, produsen produk kulit di Jogja.