Sejarah sepatu mungkin adalah topik yang jarang dibahas dimana-mana. Ternyata, fashion item yang satu ini memiliki sejarah yang panjang. Bahkan sejarah sepatu dikenal sejak 3500 tahun sebelum masehi. Nah, bagaimana sejarah dan evolusi model sepatu dari masa ke masa?
Ternyata ada lebih dari 10 model sepatu yang ada sejak masa lampau hingga sekarang. Jika sekarang kita melihat orang-orang termasuk public figure yang memiliki sepatu mahal dan model terbaru seperti sneaker, di masa lampau sepatu bukanlah mode namun lebih kepada kebutuhan pada saat tertentu. Berikut sejarah sepatu selengkapnya.
Definisi Sepatu
Sepatu adalah salah satu alas kaki yang masih dipakai oleh manusia hingga kini. Dulunya, alas kaki ini memang dibuat untuk kebutuhan tertentu. Misalnya di masa purba di daerah utara, disinyalir orang-orang purba membuat alas kaki yang persis berbentuk sepatu yang bertujuan untuk memudahkan mereka berjalan di atas salju dan melindungi kaki mereka.
Kini, terdapat berbagai model sepatu yang dipakai. Pengelompokkan sepatu biasanya dilakukan berdasarkan fungsi atau tipenya, seperti sepatu resmi (untuk menghadiri pesta), sepatu santai (kasual), sepatu dansa, sepatu olahraga, sepatu kerja, sepatu ortopedik (untuk terapi pertumbuhan badan atau pengobatan) dan sepatu jenis lainnya misalnya sepatu adat. Intinya, jenis alas kaki yang biasanya terdiri atas bagian-bagian sol, hak, kap, tali, dan lidah disebut sebagai sepatu.
Sejarah Sepatu
Sepatu yang paling lampau ditemukan oleh para arkeolog. Mereka menghitung berdasarkan penelitiannya bahwa sepatu pertama kali telah ada ribuan tahun sebelum masehi. Namun hingga saat ini, alas kaki yang satu ini masih digunakan. Nah, bagaimana sejarah sepatu dan berbagai perubahan modelnya? Dikutip dari historia.id, Berikut informasinya.
1. Sepatu Oetzi
Di Pegunungan Alpen, Austria pada 1991 para arkeolog menemukan manusia mumi bernama Oetzi. Ia berasal dari zaman batu, diperkirakan meninggal sekira 5.300 tahun yang lalu. Menariknya, ia masih mengenakan sepatu kulitnya.
Sepatu itu nampaknya dirancang untuk berjalan melintasi salju. Ia pun kedap air dan bersol lebar. Solnya terbuat dari kulit beruang. Bagian atasnya dari kulit rusa. Lalu bagian jaring-jaringnya dibuat dari kulit pohon. Jerami diletakkan di sekeliling kaki di dalam sepatu, sehingga fungsinya mirip kaus kaki modern. Jahitannya kecil dan tidak terlalu bisa diandalkan mengingat alat yang dimiliki orang pada saat itu.
2. Sepatu Kulit Armenia
Sepatu kulit tertua ditemukan ketika penggalian arkeologis di Gua Armenia. Sepatu ini ditemukan dalam kondisi masih baik. Perhitungan tanggal radiokarbon menunjukkan sepatu ini berasal dari sekira 3.500 SM, yaitu zaman logam di Armenia.
Ditemukan dalam kondisi terisi rumput, bentuknya nampak seperti moccasin, yaitu sepatu tanpa hak yang terbuat dari bahan kulit bertekstur lembut. Begitu pula sepatu ini terbuat dari sepotong kulit sapi. Pada bagian depan dan tumit terdapat jahitan dari tali kulit.
Ketika dipakai, ia menutup area tumit dan kaki. Sepatu itu bisa milik laki-laki atau perempuan, karena tak cukup banyak yang diketahui tentang kaki orang Armenia pada masa itu. Jika dibandingkan ukuran kaki modern, lebih mirip milik perempuan, yaitu 7 dalam ukuran AS.
3. Sepatu Mesir
Sepatu terbuka datar berbentuk perahu ini terbuat dari anyaman buluh. Talinya juga terbuat dari buluh yang panjang dan tipis, yang ditutupi oleh potongan buluh yang lebih lebar. Bentuk sepatu praktis dari masa Mesir Kuno 1550 SM ini berlanjut dengan gaya yang sama pada abad ke-19.
4. Sepatu Rami
Berasal dari 68-56 SM, sepatu ini terbuat dari beberapa lapisan tanaman rami yang dijahit bersama dengan cara yang mirip dengan teknik perca atau quilting. Jahitan juga memiliki fungsi dekoratif. Ini adalah salah satu dari beberapa sepatu yang ditemukan pada penggalian arkeologis di jalur sutra kuno, Dunhuang utara, Tiongkok. Contohnya juga dapat dilihat pada kaki tentara terakota Xi’an.
5. Sepatu Bebat Kaki
Sepatu mungil semacam ini pernah dipakai perempuan di lingkungan kekaisaran Tiongkok paling tidak sejak masa Dinasti Song abad ke-10 M. Sejak kecil kaki mereka dibebat agar pertumbuhan kaki terhambat dan tetap berukuran 8 cm. Pembebatan kaki menjadi hal biasa pada wanita dengan status sosial yang lebih tinggi. Praktik ini kemudian dilarang pada 1911.
6. Poulaine Shoes
Pada abad ke-12 para perajin sepatu Eropa mulai membuat sepatu berujung lancip. Gaya sepatu ini populer disebut poulaine. Mereka memiliki ujung runcing yang sangat sempit dan terbuat dari kulit. Bentuknya makin ekstrim pada akhir abad ke-14. Mereka memakai sepatu sempit yang ujungnya lancip mengarah ke atas.
Kala itu banyak orang menjadi korban mode. Sebagian bangsawan berpesta dengan sepatu yang begitu panjang dan sempit, hingga mereka terpaksa menalikan ujung sepatu di pita elastis yang dipasang di sekitar lutut mereka. Di lingkungan istana Inggris terutama, kaum bangsawannya begitu ekstrem mengikuti gaya ini. Akibatnya, mereka sulit berjalan. Itu sampai membuat dikeluarkannya aturan yang mengatur panjang sepatu.
7. Sepatu di masa 1.500 Masehi
Pada awal 1500-an, di Inggris bisa ditemukan beraneka macam bentuk sepatu. Namun, sepatu berujung kotak adalah yang terpopuler. Namun, beda untuk anak-anak, bentuk sepatu mereka berujung bundar, seringnya berbahan kulit, dengan satu tali pengait di bagian atas melintang dari sisi satu ke sisi lainnya. Model sepatu ini hingga kini masih dijumpai, khususnya sebagai model sepatu anak-anak.
8. Sepatu Cocor Bebek
Pada abad ke-16 sepatu menjadi lebih pendek dengan ujung yang lebih bulat, dan model sepatu cocor bebek masuk ke pentas mode. Contohnya, pada lukisan dari 1536 menampilkan Raja Henry VIII dari Inggris berpose dengan mode busana paling mutakhir saat itu. Ia mengenakan sepatu cocor bebek dengan lapis atas berpola sayatan. Sepatu ini diberi bantalan agar bentuk tetap lebar.
9. Sepatu Hak
Selama periode Renaisans, raja-raja di Eropa sering memakai sepatu berhak sangat tinggi untuk menunjukkan supremasi mereka. Mereka juga bisa tetap berjalan anggun di atas kubangan air, karena tinggi hak sepatu mereka terkadang bisa mencapai 30 cm. Sepatu ini adalah prototipe sepatu platform modern. Raja Louis XIV dari Prancis disebut-sebut memainkan peran penting yang membuat sepatu berhak tinggi popular.
10. Chopine
Chopine adalah jenis platform untuk perempuan yang populer pada abad ke-15, 16, dan 17 M. Chopine populer dipakai di Venesia oleh pelacur hingga perempuan ningrat sejak 1400-an hingga 1700-an. Awalnya sepatu ini digunakan sebagaimana bakiak, yaitu untuk melindungi sepatu dan pakaian dari lumpur dan tanah jalanan. Selain fungsi praktisnya, tinggi hak chopine menjadi petunjuk simbolik bagi status sosial si pemakai. Semakin tinggi sepatunya, makin tinggi statusnya.
Selama era Renaissance, chopine menjadi barang mahal. Beberapa tingginya bisa lebih dari 50 cm. Pada 1430, ketinggian chopine pun dibatasi oleh hukum Venesia hingga tiga inci. Namun aturan ini diabaikan.
11. Sepatu Baroque
Sebagai kesenian, aliran ini berkembang di Eropa sekira abad ke-16 hingga abad ke-18. Ini ditandai dengan gaya yang kompleks dan kecenderungan akan keagungan dan kemewahan. Gaya ini pun mempengaruhi mode, khususnya model sepatu. Bahan beludru, satin, sutra, hiasan berbunga-bunga dan batu permata mewarnai sepatu-sepatu pada era ini baik yang dikenakan laki-laki maupun perempuan. Keterampilan hebat pun dibutuhkan bagi para pembuat sepatu.
Tidak ada produk pabrik pada era ini, karena masing-masing sepasang sepatu dibuat dengan tangan. Khususnya ketika Charles II dikembalikan ke takhta pada 1660 muncul lagi perubahan mode. Sepatu berhak merah menjadi populer di Inggris. Terutama, gaya sepatu ini untuk menunjukkan status, baik untuk perempuan maupun pria.
12. Sepatu Bot
Selama abad ke-18, Perang Napoleon berlangsung. Namun begitu perang berlalu, pada abad ke-19 model sepatu menjadi lebih praktis. Ini pun kemudian membedakan model sepatu laki-laki dan perempuan dan menandai berakhirnya sepatu berhak tinggi bagi laki-laki karena model itu lebih disukai perempuan. Sementara laki-laki lebih suka yang praktis, seperti sepatu bot kulit.
13. Sepatu Modern
Tren baru muncul pada paruh kedua abad ke-20 dengan melejitnya budaya pop Amerika yang dikaitkan dengan keinginan untuk menjadi berbeda, unik dan menjadi bagian dari subkultur tertentu. Bahan baku yang lebih murah, struktur baru dan gaya hidup yang berbeda mengubah citra pria dan wanita.
Alas kaki yang mewah dan berkualitas tinggi diubah oleh alas kaki yang trendi dan selalu berubah warna. Aktor dan penyanyi Hollywood sangat mempengaruhi popularitas dari model sepatu tertentu. Band The Beatles misalnya, mempopulerkan sepatu Chelsea, aktris Audrey Hepburn mempopulerkan sepatu kitten heels.
Itu dia 13 model sepatu yang berevolusi dari masa ke masa. Semoga sejarah sepatu yang unik dan menarik ini dapat menambah wawasan Anda. Jika Anda mencari berbagai produk leather, kunjungi aleta.id.